Jumat, 07 Juni 2013
Analisis Pengaruh SOPP Terhadap Pendapatan Kantor Pos
Jumat, 07 Juni 2013 by Pinren Boutique
PROPOSAL
ANALISIS
PENGARUH SISTEM ONLINE PAYMENT POINT (SOPP) TERHADAP PENDAPATAN PT. POS
INDONESIA (Persero) CABANG SLAWI
OLEH
:
KEVIN
RAHMA RIZKI
NIM.
10030057
POLITEKNIK
HARAPAN BERSAMA
TEGAL
2013
PENGESAHAN
ANALISIS
PENGARUH SISTEM ONLINE PAYMENT POINT (SOPP) TERHADAP PENDAPATAN PT. POS
INDONESIA (Persero) CABANG SLAWI
PROPOSAL
TUGAS AKHIR
Program
Studi D3 Akuntansi
Oleh
:
KEVIN
RAHMA RIZKI
NIM
10030057
Pembimbing I Pembimbing II
Erni
Unggul S. U, SE. M.Si Galih Wicaksono, SE. M.Si
NIPY.
100.006.028
Mengetahui
Ketua
Program Studi
Sunandar,
SE. M.Si. Ak
NIPY.
009.008.042
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN..................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................ iii
I. Latar
Belakang......................................................................................... 1
II. Tujuan
Penelitian...................................................................................... 5
III. Manfaat
Penelitian................................................................................... 5
IV. Perumusan
Masalah.................................................................................. 6
V. Batasan
Masalah....................................................................................... 6
VI. Kerangka
Berfikir..................................................................................... 7
VII. Sistematika
Penulisan........................................................................... 9
VIII. Tinjauan
Pustaka................................................................................... 10
IX. Metode
Penelitian.................................................................................... 13
X. Jadwal
Penelitian...................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 16
I. Latar Belakang
Pos Indonesia merupakan sebuah badan usaha milik negara
(BUMN) Indonesia yang bergerak di bidang layanan pos. Saat ini, bentuk badan
usaha Pos Indonesia merupakan perseroan terbatas dan sering disebut dengan PT.
Pos Indonesia. Bentuk usaha Pos Indonesia
ini berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1995.
Peraturan Pemerintah tersebut berisi tentang pengalihan bentuk awal Pos
Indonesia yang berupa perusahaan umum (perum) menjadi sebuah perusahaan (Persero).
Pos Indonesia memiliki Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga yang dicatatkan
di Akta Notaris Sutjipto, S.H. Nomor 117 pada tanggal 20 Juni 1995 yang juga
telah mengalami perubahan sebagaimana yang dicatatkan di Akta Notaris Sutjipto,
S.H. Nomor 89 pada tanggal 21 September 1998 dan Nomor 111 pada tanggal 28
Oktober 1998.
Dunia perposan
modern muncul di Indonesia
sejak tahun 1602 pada saat VOC menguasai bumi nusantara ini. Pada saat itu,
perhubungan pos hanya dilakukan di kota-kota tertentu yang berada di Pulau Jawa
dan luar Pulau Jawa. Surat-surat atau
paket-paket pos hanya diletakkan di Stadsherbrg atau Gedung Penginapan Kota
sehingga orang-orang harus selalu mengecek apakah ada surat atau paket untuknya di dalam gedung
itu. Untuk meningkatkan keamanan surat-surat dan paket-paket pos tersebut,
Gubernur Jenderal G. W. Baron Van Imhoff mendirikan kantor pos pertama di Indonesia yang terletak di Batavia
(Jakarta ). Pos
pertama ini didirikan pada tanggal 20 Agustus 1746.
Era kepemimpinan Gubernur Jenderal Daendels di VOC membuat
sebuah kemajuan yang cukup berarti di dalam
pelayanan pos di nusantara. Kemajuan tersebut berupa pembuatan jalan
yang terbentang dari Anyer sampai Panarukan. Jalan sepanjang 1.000 km ini
sangat membantu dalam mempercepat pengantaran surat-surat dan paket-paket antar
kota di Pulau Jawa. Jalan yang dibuat dengan
metode rodi (kerja paksa) ini
dikenal dengan nama Groote Postweg (Jalan Raya Pos). Dengan adanya jalan ini,
perjalanan antara Provinsi Jawa Barat sampai Provinsi Jawa Timur, yang awalnya
bisa memakan waktu puluhan hari, bisa ditempuh dalam jangka waktu kurang dari
seminggu.
Arus perkembangan teknologi telepon dan telegraf yang masuk
ke Indonesia pun mengubah
sistem pelayanan pos di Indonesia .
Pada tahun 1906, pos di Indonesia
pun akhirnya berubah menjadi Posts Telegraafend Telefoon Dienst atau Jawatan
Pos, Telegraf, dan Telepon (PTT). Layanan pos yang awalnya berpusat di
Welrevender (Gambir) juga berpindah ke Dinas Pekerjaan Umum atau Burgerlijke
Openbare Werker (BOW) di Bandung pada tahun 1923. Pada saat pendudukan Jepang
di Indonesia, Jawatan PTT dikuasai oleh militer Jepang. Angkatan Muda PTT
(AMPTT) mengambil alih kekuasaan Jawatan PTT tersebut dan kemudian secara resmi
berubah menjadi Jawatan PTT Republik Indonesia . Peristiwa tersebut
terjadi pada tanggal 27 September 1945. Hari itu pun diperingati sebagai Hari
Bakti PTT atau Hari Bakti Parpostel.
Cukup banyak perubahan dalam sistem Pos Indonesia sendiri.
Perubahan tersebut terlihat dari bentuk badan usaha yang dimiliki oleh Pos Indonesia
secara terus-menerus dari tahun ke tahun. Pada tahun 1961, Pos Indonesia resmi
menjadi perusahaan negara berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 240 Tahun
1961. Peraturan tersebut menyebutkan bahwa Jawatan PTT itu kemudian berubah
menjadi Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN Postel). Setelah menjadi
perusahaan negara, Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN Postel)
mengalami pemecahan menjadi Perusahaan Negara Pos dan Giro (PN Pos dan Giro)
dan Perusahaan Negara Telekomunikasi (PN Telekomunikasi). Hal ini bertujuan
untuk mencapai perkembangan yang lebih luas lagi dari masing-masing Badan Usaha
Milik Negara (BUMN) ini. Pemecahan PN Postel menjadi PN Pos dan Giro dan PN
Telekomunikasi ini memiliki legalitas hukum melalui Peraturan Pemerintah Nomor
29 Tahun 1965 dan Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1965.
Pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun
1978 dikeluarkan untuk mengubah lagi bentuk badan usaha dari pelayanan pos di Indonesia
ini (melalui PN Pos dan Giro). Dengan dikeluarkannya peraturan tersebut,
Perusahaan Negara Pos dan Giro berubah menjadi Perusahaan Umum Pos dan Giro
(Perum Pos dan Giro). Hal ini bertujuan untuk semakin mempermudah keleluasaan
pelayanan pos bagi masyarakat Indonesia .
Perubahan bentuk usaha dari sebuah perusahaan negara menjadi perusahaan umum
ini pun disempurnakan lagi supaya bisa mengikuti iklim usaha yang sedang
berkembang melalui keluarnya Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 1984 mengenai
tata cara pembinaan dan pengawasan. Setelah beberapa tahun memberikan pelayanan
dengan statusnya sebagai perusahaan umum, Pos Indonesia mengalami perubahan
status atau bentuk usaha lagi. Dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Nomor
5 Tahun 1995, Perum Pos dan Giro berubah menjadi PT. Pos Indonesia (Persero).
Hal ini bertujuan untuk memberikan fleksibilitas dan kedinamisan untuk PT. Pos
Indonesia (Persero), sehingga bisa lebih baik dalam melayani masyarakat dan
menghadapi perkembangan dunia bisnis yang semakin ketat persaingannya.
Dalam melaksanakan tugas pokoknya, PT. Pos Indonesia
membutuhkan data akuntansi untuk membantu dalam menyelesaikan masalah-masalah
yang terjadi pada setiap kegiatannya. Salah satunya adalah mengatasi proses
pencatatan data pada bidang SOPP (Sistem
Online Payment Point). SOPP adalah layanan payment point untuk melakukan
pembayaran rekening atau tagihan mitra kerja PT. Pos Indonesia. SOPP (Sistem Online Payment Point) sangat
berperan penting bagi PT. Pos Indonesia untuk pelayanannya dalam bentuk jasa
keagenan.
Menurut PT Pos Indonesia (Persero) dalam bukunya Petunjuk Pelaksanaan Layanan SOPP, bahwa
pengertian Sistem
Online Payment Point (SOPP) adalah sebagai berikut: “Sistem Online Payment Point (SOPP) adalah layanan pembayaran secara online untuk melakukan pembayaran
rekening/tagihan Mitra Kerja PT Pos Indonesia”. (Petunjuk Pelaksanaan Layanan SOPP (2008:1) ). Dari definisi tersebut,
maka peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa Sistem Online Payment Point
(SOPP) adalah sistem
yang melayani pembayaran secara online
berupa pembayaran rekening atau tagihan dari pelanggan Mitra Kerja perusahaan
yang diterapkan PT Pos Indonesia, guna mempermudah pelanggan dalam melakukan
pembayaran rekening atau tagihan setiap bulannnya.
PT. POS
Indonesia selama ini memiliki pelayanan Sistem
Online Payment Point untuk pembayaran tagihan dan angsuran online yang
telah bekerjasama dengan lebih dari 40 mitra/biller. Layanan SOPP melalui UPT
terbatas dalam hal jangkauan dan jam layanan pembayaran tagihan/angsuran.
Nasabah/Pelanggan yang memanfaatkan layanan SOPP Pos didominasi walking customer. Akses channel eksisting 2.700 outlet di
seluruh Indonesia berupa kantor pos cabang dan mobil pos. Dalam rangka
memberikan kemudahan dan meningkatkan aksesbilitas bagi nasabah dalam membayar
tagihan atau angsuran setiap bulannya, maka perlu perluasan akses channel
dengan cara Sistem Keagenan untuk SOPP.
PT.
Pos Indonesia merupakan salah satu BUMN yang diberi tugas untuk melayani
kebutuhan masyarakat baik berupa surat ,
barang, dan uang dari seluruh pelosok tanah air dan dunia internasional.
Pelayanan yang dimiliki PT. Pos Indonesia dibagi menjadi 4, yaitu Jasa
Komunikasi, Jasa Finansial, Jasa Logistik, dan Distribusi, dan Jasa Keagenan.
1) Jasa komunikasi antara lain surat
biasa, surat
kilat khusus, dll.
2) Jasa Finansial seperti wesel pos,giro, dan cek pos wisata.
3) Jasa Logistik dan Distribusi antara lain
pengiriman barang atau paket dalam dan luar negeri, pelayanan paket pos armada
paket pos optimal khusus pelayanan, paket pos barang-barang besar.
4) Jasa pelayanan keagenan antara lain pembayaran
kartu kredit, angsuran, dll.
Dalam hal ini komputer sangat
membantu manusia dalam hal pemecahan setiap masalah yang dihadapi, karena
komputer merupakan alat yang dapat memberikan informasi yang manusia inginkan,
itupun tidak terlepas dari hasil pengolahan data dengan menggunakan suatu
program. Selain itu, komputer juga siap menyajikan informasi yang diminta
dengan cepat, tepat dan akurat dibanding dengan menggunakan cara yang masih
manual. Seperti layaknya SOPP sangat membantu PT. Pos Indonesia dalam melayani
jasa keagenan seperti pembayaran listrik, kartu kredit, angsuran, dll.
Sebagaimana
telah diuraikan diatas, karena itu peneliti tertarik mengambil bidang ini untuk
dijadikan Tugas Akhir dengan judul “ANALISIS
PENGARUH SISTEM ONLINE PAYMENT POINT
(SOPP) TERHADAP PENDAPATAN PT. POS INDONESIA (Persero) CABANG SLAWI ”
II.
Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin
dicapai dalam penelitian ini adalah :
1. Untuk
mengetahui pengaruh pendapatan PT. Pos Indonesia (Persero) cabang Slawi setelah
adanya Sistem Online Payment Point (SOPP)
2. Untuk
memperkenalkan Sistem Online Payment
Point (SOPP) kepada masyarakat dan pengaruhnya terhadap pendapatan PT. Pos Indonesia
(Persero) cabang Slawi.
III.
Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik
secara tertulis maupun secara praktis sebagai berikut :
1.
Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini
diharapkan dapat meningkatkan wawasan berpikir ilmiah dan kemampuan
menganalisis suatu masalah khususnya yang berkaitan dengan Pengaruh Sistem Online Payment Point (SOPP)
Terhadap Pendapatan PT. Pos Indonesia (Persero) Cabang Slawi
2.
Bagi Politeknik Harapan
Bersama
Hasil penelitian ini diharapkan dapat
digunakan sebagai bahan referensi tambahan untuk penelitian selanjutnya dalam
bidang imu akuntansi.
3.
Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat
memberikan manfaat dan dapat dipakai sebagai bahan masukan perusahaan agar
dapat meningkatkan kualitas pelayanan.
IV.
Perumusan Masalah
Berdasarkan
uraian latar belakang yang telah dijelaskan, pokok permasalahan yang akan dibahas
dalam penelitian ini adalah “Analisis Pengaruh Sistem Online Payment Point (SOPP) Terhadap Pendapatan PT. Pos
Indonesia (Persero) Cabang Slawi”
V.
Batasan Masalah
Dalam
melakukan penelitian ini, peneliti akan membahas masalah yang akan diteliti.
Hal ini bertujuan untuk lebih fokus pada pokok permasalahan dan tidak
menyimpang dari tujuan awal penelitian. Adapun bahasan-bahasan yang dimaksud
adalah ruang lingkup pembahasan mengenai “Analisis Pengaruh Sistem Online Payment Point (SOPP)
Terhadap Pendapatan PT. Pos Indonesia (Persero) Cabang Slawi”
VI.
Kerangka Berpikir
Dalam melaksanakan tugas pokoknya PT. Pos Indonesia
membutuhkan data akuntansi untuk membantu dalam menyelesaikan masalah-masalah
yang terjadi pada setiap kegiatannya. Salah satunya adalah mengatasi proses
pencatatan data pada bidang SOPP (Sistem
Online Payment Point). SOPP adalah layanan payment point untuk melakukan
pembayaran rekening atau tagihan mitra kerja PT. Pos Indonesia. Dalam hal ini SOPP
(Sistem Online Payment Point) sangat
membantu PT. Pos Indonesia dalam melayani jasa keagenan seperti pembayaran
listrik, kartu kredit, angsuran, dll.
Menurut PT Pos Indonesia (Persero) dalam bukunya Petunjuk Pelaksanaan Layanan SOPP Pos bahwa,
pengertian Sistem
Online Payment Point (SOPP) adalah sebagai
berikut: “Sistem
Online Payment Point (SOPP) adalah layanan pembayaran secara online untuk melakukan pembayaran
rekening/tagihan Mitra Kerja PT Pos Indonesia”. Petunjuk Pelaksanaan Layanan SOPP Pos (2008:1). Dari definisi
diatas, maka penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa Sistem Online Payment
Point (SOPP) adalah
sistem yang melayani pembayaran secara on-line
berupa pembayaran rekening atau tagihan dari pelanggan Mitra Kerja perusahaan
yang diterapkan PT Pos Indonesia guna mempermudah pelanggan dalam melakukan
pembayaran rekening atau tagihan setiap bulannnya.
PT. POS Indonesia selama ini memiliki
pelayanan System Online Payment Point untuk pembayaran tagihan dan angsuran
online yang telah bekerja sama dengan lebih dari 40 mitra/biller. Layanan SOPP
melalui UPT terbatas dalam hal jangkauan dan jam layanan pembayaran
tagihan/angsuran. Nasabah/Pelanggan yang memanfaatkan layanan SOPP Pos
didominasi walking customer. Akses channel eksisting 2.700 outlet di seluruh Indonesia
(berupa kantor pos cabang dan mobil pos). Dalam rangka memberikan kemudahan dan
meningkatkan aksesbilitas bagi nasabah dalam membayar tagihan atau angsuran
setiap bulannya, maka perlu perluasan akses channel dengan cara Sistem Keagenan
untuk SOPP.
Sebelum adanya SOPP kantor pos hanya
melayani jasa dalam 3 bentuk yaitu :
1) Jasa
komunikasi antara lain surat biasa, surat kilat khusus, dll.
2) Jasa
Finansial seperti wesel
pos,giro, dan cek pos wisata.
3) Jasa
Logistik dan Distribusi antara lain pengiriman barang atau paket dalam dan luar
negeri, pelayanan paket pos armada paket pos optima khusus pelayanan, paket pos
barang-barang besar.
Tetapi setelah adanya
SOPP kantor pos mempunyai jasa lain yaitu jasa pelayanan keagenan yaitu yang
melayani pembayaran kartu kredit, angsuran, dll.
Dalam hal ini peneliti akan mengamati
pengaruh pendapatan PT. Pos Indonesia (Persero) Cabang Slawi setelah adanya Sistem Online Payment Point (SOPP).
Gambar
I.1 (Kerangka Berpikir)
VII. Sistematika
Penulisan
Sistematika penulisan
betujuan untuk memudahkan pembaca memahami isi penelitian. Sistematika
penulisan dalam penelitian ini terbagi menjadi lima bab.
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini pendahuluan dibahas tentang latar
belakang masalah, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,
metodologi penelitian, dan sistematika penelitian.
BAB
II
LANDASAN TEORI
Dalam bab ini dibahas tentang teori-teori yang akan
digunakan dan berbagai acuan dari sumber lain untuk menyusun proposal tugas
akhir.
BAB
III METODE PENELITIAN
Dalam bab ini dibahas tentang metode analisis yang
digunakan dalam penelitian dan data-data yang digunakan beserta sumber data.
BAB
IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini dibahas tentang rincian analisis dari
hasil penelitian yang dibuat.
BAB
V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab penutup berisi tentang kesimpulan dan saran.
Dalam bab ini dijelaskan kesimpulan
penelitian sesuai dengan hasil yang ditemukan dari pembahasan serta saran yang
diharapakan berguna bagi kebijakan terkait tentang kinerja pegawai (karyawan).
VIII. Tinjauan Pustaka
1. Pengertian
Analisis
Analisis sangat diperlukan dalam
sebuah penelitian sebagai suatu acuan bagi peneliti untuk mencantumkan langkah-langkah atau
tahapan-tahapan dari penelitian tersebut. Salah satu bentuk analisis adalah
merangkum sejumlah data besar data yang masih mentah menjadi informasi yang
dapat diinterpretasikan. Kategorisasi atau pemisahan dari komponen-komponen
atau bagian-bagian yang relevan dari seperangkat data juga merupakan bentuk
analisis untuk membuat data-data tersebut mudah diatur. Semua bentuk analisis
berusaha menggambarkan pola-pola secara konsisten dalam data sehingga hasilnya
dapat dipelajari dan diterjemahkan dengan cara yang singkat dan penuh arti.
Analisis adalah penguraian suatu
pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri serta hubungan
antar bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti
keseluruhan. Kamus Besar Bahasa Indonesia
(2009:54). Berdasarkan kutipan tersebut dapat disimpulkan bahwa analisis
merupakan suatu proses penelitian yang dilakukan secara sistematis dan mendalam
untuk menyederhanakan atau menguraikan suatu objek atau subjek penelitian
menjadi komponen-komponen yang lebih kecil atau sederhana dengan tujuan agar
konsep dari penelitian menjadi lebih jelas dan lebih mudan untuk dimengerti
2. Pengertian
Sistem Online
Menurut Azhar Susanto dan La Midjan dalam bukunya Sistem Informasi. AkuntansiII
bahwa, pengertian Sistem Online
adalah sebagai berikut: “Sistem online disebut juga interactive processing system, yaitu
terjadi interaksi secara langsung antara manusia dengan sistem komputer dengan melalui terminal atau
bagian input dan output lainnya”. Azhar Susanto dan
La Midjan (2000:94). Sedangkan,
menurut Mulyadi dalam bukunya Auditing bahwa, pengertian sistem online adalah sebagai berikut: “Pengertian sistem online yaitu sistem komputer yang memungkinkan pemakai melakukan
akses ke data dan program secara langsung melalui peralatan terminal. Sistem
tersebut dapat berbasis mainframe
computers, komputer mini atau struktur komputer mikro dalam suatu
lingkungan jejaring”. Mulyadi (2002:332)
Dari
definisi tersebut, maka peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa Sistem Online adalah sistem komputer
yang memproses data dengan mengumpulkan data masukan secara langsung melalui
peralatan terminal dari pemilik ke data serta mengirimkan keluaran langsung
pada pemilik data tanpa melalui proses orang lain.
3. Pengertian SOPP Pos
Menurut PT Pos Indonesia (Persero)
dalam bukunya Petunjuk Pelaksanaan Layanan SOPP Pos (2008:1),
Bahwa pengertian Sistem Online Payment Point Pos (SOPP Pos) adalah sebagai berikut:
“Sistem
Online Payment Point (SOPP Pos) adalah layanan pembayaran secara online untuk melakukan pembayaran
rekening/tagihan Mitra Kerja PT Pos Indonesia. Dari definisi tersebut, maka peneliti dapat mengambil
kesimpulan bahwa Sistem Online Payment
Point (SOPP Pos) adalah sistem yang melayani pembayaran secara online berupa pembayaran rekening
atau tagihan dari pelanggan Mitra Kerja perusahaan yang diterapkan PT Pos
Indonesia guna mempermudah pelanggan dalam melakukan pembayaran rekening atau
tagihan setiap bulannnya.
PT. POS Indonesia selama ini
memiliki pelayanan Sistem Online Payment Point untuk pembayaran tagihan dan
angsuran online yang telah bekerja sama dengan lebih dari 40 mitra/biller.
Layanan SOPP melalui UPT terbatas dalam hal jangkauan dan jam layanan
pembayaran tagihan/angsuran. Nasabah/Pelanggan yang memanfaatkan layanan SOPP
Pos didominasi walking customer. Akses channel eksisting 2.700 outlet di
seluruh Indonesia
(berupa kantor pos cabang dan mobil pos). Dalam rangka memberikan kemudahan dan
meningkatkan aksesbilitas bagi nasabah dalam membayar tagihan atau angsuran
setiap bulannya, maka perlu perluasan akses channel dengan cara Sistem Keagenan
untuk SOPP.
4. Pengertian Pendapatan
Pendapatan adalah sesuatu yang sangat
penting dalam setiap perusahaan. Tanpa ada pendapatan mustahil akan didapat penghasilan atau earnings.
Pendapatan adalah penghasilan
yang timbul dari aktivitas perusahaan yang biasa dikenal atau disebut
penjualan, penghasilan jasa (fees), bunga, dividen,
royalti dan sewa. Dalam literatur akuntansi terdapat beberapa pengertian atau definisi pendapatan,
antara lain adalah:
a)
Menurut Niswonger
(1992:22)
Jumlah yang ditagih kepada pelanggan
atas barang ataupun jasa yang diberikan kepada mereka. Niswonger (1992:22) Pada buku
yang sama, Niswonger (1992:56) juga menjelaskan pendapatan sebagai berikut:
Pendapatan atau revenue merupakan kenaikan kotor atau gross dalam modal
pemilik yang dihasilkan dari penjualan barang dagangan,pelaksanaan jasa kepada
pelanggan atau klien, penyewa harta,peminjam uang, dan semua kegiatan usaha
serta profesi yangbertujuan untuk memperoleh
penghasilan. Niswonger
(1992:56)
b)
Menurut PSAK
nomor 23 paragraf 6 adalah sebagai berikut:
Pendapatan adalah arus
masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal perusahaan
selama suatu periode bila arus masuk itu mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi
penanaman modal. PSAK nomor 23 :6
c)
Menurut Accounting
Terminology Bulletin No. 2 yang dikutip dalam buku Harahap (1999:39): Pendapatan berasal dari penjualan barang dan pemberian jasa dan diukur
dengan jumlah yang dibebankan kepada langganan, klaim atas barang dan jasa yang
disiapkan untuk mereka. Juga termasuk laba dari penjualan atau
pertukaran asset (kecuali dari surat
berharga),
hak dividen dari investasi dan kenaikan lainnya pada equity
pemilik kecuali yang berasal dari modal donasi dan penyesuaian modal. Harahap (1999:39)
Dari pendapat ini dapat
disimpulkan bahwa secara luas pendapatan dianggap
termasuk seluruh hasil dari perusahaan dan kegiatan investasi.Dalam hal
ini termasuk juga perubahan net asset yang timbul dari kegiatan produksi dan dari laba rugi yang berasal dari
penjualan aktiva dan investasi, kecuali kontribusi
modal dan penyesuaian modal.
IX.
Metode Penelitian
1. Lokasi
Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan di PT. Pos
Indonesia (Persero) Cabang Slawi, Jl. Kemiri No. 5 Slawi, Kabupaten Tegal
2. Metode
Pengumpulan Data
Penelitian ini dilakukan oleh peneliti
pada obyek penelitian yang berada di PT. Pos Indonesia (Persero) Cabang Slawi
Berikut adalah metode yang digunakan :
a) Observasi
Observasi adalah pengamatan
langsung pada obyek yang akan diteliti. Dalam metode ini diadakan pengamatan
langsung pada obyek yang akan diteliti. Observasi dilakukan dengan mengamati
secara langsung di PT. Pos Indonesia (Persero) Cabang Slawi.
b) Wawancara
Peneliti mengadakan wawancara atau
dialog dengan staf PT. Pos Indonesia (Persero) Cabang Slawi. Khususnya mengenai
masalah Analisis Pengaruh Sistem Online
Payment Point (SOPP) Terhadap Pendapatan PT. Pos Indonesia (Persero) Cabang
Slawi.
c) Pendekatan
Keputakaan
Pendekatan yang dilakukan untuk
mendapatkan landasan teori yang mendukung penelitian dan diambil dari buku
–buku mengenai permasalahan yang diangkat peneltian.
3. Jenis
dan Sumber Data
a) Data
Primer
Adalah data yang
diperoleh peneliti dengan cara langsung melakukan observasi pada PT. Pos
Indonesia (Persero) Cabang Slawi.
b) Data
Sekunder
Adalah data yang
diperoleh dari sumber lain selain dari lokasi penelitian atau yang dikumpulkan
oleh badan lain yang ada hubungannya dengan masalah yang dibahas oleh peneliti
4. Metode
Analisis Data
Dalam melakukan
penelitian ini, peneliti menggunakan teknik analisis data kualitatif, yaitu
metode yang lebih menekankan pada aspek pemahaman secara mendalam terhadap
suatu masalah daripada melihat permasalahan untuk penelitian generalisasi.
X.
Jadwal penelitian
1. Tempat
penelitian
Peneltian ini dilakukan di PT. Pos
Indonesia (Persero) Cabang Slawi
2. Waktu
penelitian dilakukan selama 3 (Tiga) bulan, dari bulan Februari sampai April
2013.
No
|
NAMA
KEGIATAN
|
BULAN MARET
|
BULAN APRIL
|
BULAN MEI
|
|||||||||
Minggu
Ke-
|
Minggu
Ke-
|
Minggu
Ke-
|
|||||||||||
I
|
II
|
III
|
IV
|
I
|
II
|
III
|
IV
|
I
|
II
|
III
|
IV
|
||
1
|
Persiapan dan Pengajuan
|
||||||||||||
2
|
Pengumpulan Data
|
||||||||||||
3
|
Kompilasi Data
|
||||||||||||
4
|
Analisis Data
|
||||||||||||
5
|
Konsep Laporan Akhir
|
||||||||||||
6
|
Pembahasan Laporan Akhir
|
||||||||||||
7
|
Penyerahan Laporan Akhir
|
DAFTAR
PUSTAKA
Pusat pendidikan dan pelatian PT.
POS INDONESIA (persero) (1997). Diktat Pos Internasional. Bandung : Kapusdiklatpos.
Pusat pendidikan dan pelatian PT.
POS INDONESIA (persero) (1997). Diktat Perlengkapan Pos. Bandung : Kapusdiklatpos.
Pusat pendidikan dan pelatian PT.
POS INDONESIA (persero) (1997). Diktat Perbendaharaan. Bandung : kapusdiklatpos.
Ayu Rizki Silvianika (2008). Pengaruh
Likuiditas, Solvabilitas, dan Efisiensi Biaya Operasional Terhadap Tingkat
Rentabilitas Pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) di Kabupaten Tegal.
Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang .
Mulyadi (2001). Sistem Akuntansi.
Jakarta :
Salemba Empat.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Responses to “Analisis Pengaruh SOPP Terhadap Pendapatan Kantor Pos”
Posting Komentar